Kamis, 21 November 2013

Anak Takut Setan



Dalam kehidupan sehari-hari umumnya anak-anak takut gelap dan takut sendirian karena takut setan. Ini adalah hal biasa dihadapi oleh anak-anak karena dalam kehidupan masyarakat anak-anak adalah obyek utama orang dewasa menakut-nakuti mereka. Contoh yang biasa kita jumpai, orang tua memanggil anaknya untuk pulang dari bermain dengan berkata, “Ayo pulang, sudah malam. Nanti ada setan ...” Memang umumnya orang dewasa mengajarkan anak-anak untuk takut dan ngeri terhadap setan, dibandingkan takut dan gentar terhadap Tuhan ... :)
Tetapi jika ketakutan berlebihan misalnya tidak berani ke kamar mandi sendiri, tidak berani tidur di kamar sendiri atau harus selalu ditemani di rumah, maka hal itu terasa mengganggu.
Orang tua yang menghadapi ketakutan anak yang berlebihan biasanya merasa kesal dan memaksa anak-anaknya untuk berani karena menurut mereka ketakutan di rumah itu hal yang memalukan dan tidak masuk akal.
Penyebab anak takut setan
Ada beberapa penyebab anak-anak takut setan, yaitu :
1. Menonton tayangan (TV, CD, film, dll), mendengar radio atau membaca buku cerita horor mengenai setan.
Anak belum bisa membedakan mana dunia khayalan/fiksi dan mana yang nyata. Maka sebaiknya anak-anak sama sekali tidak usah nonton film setan sampai dia memahami bahwa film itu adalah fiksi. Film setan inspirasinya berasal dari setan bukan dari Tuhan Yesus. Film setan/horor hanya berisi intimidasi dari setan supaya orang percaya dan takut kepada setan, bukan takut dan percaya kepada Tuhan. Anak Tuhan HARUS menolak semua promosi yang dilakukan oleh setan yang ada di media cetak maupun elektronik.
2. Memiliki karunia penglihatan Roh
Anak-anak takut karena memang mereka melihat setan. Orang tua yang tidak bisa melihat setan atau orang tua yang berpikir rasional biasanya mencemooh dan menekan pernyataan anak yang mengaku takut karena melihat setan.
Anak-anak benar-benar bisa melihat roh setan karena mereka memiliki karunia penglihatan, dan ada dua macam karunia penglihatan :
1. Karunia penglihatan dari Tuhan
Karena karunia penglihatan ini berasal dari Tuhan di surga, maka anak bisa melihat roh dan semua manisfestasi yang berasal dari surga - baik itu malaikat, Tuhan Yesus, hadirat Tuhan, dll. Akan tetapi karena bisa melihat Roh, maka selain bisa melihat malaikat dan Tuhan Yesus mereka juga bisa melihat roh setan. Ini yang membuat mereka ketakutan karena rupa dan bentuk setan menakutkan bagi anak-anak. Anak-anak akan ketakutan bila melihat bentuk-bentuk yang tidak umum, bahkan wajah badut yang lucu bagi orang tua tapi bagi anak-anak justru menakutkan.
Satu hari ketika melayani doa Pelepasan dan Pemulihan di satu keluarga. Keluarga muda ini mempunyai anak laki-laki umur sekitar 7 bulan. Ketika kita datang dia tersenyum dan tertawa-tawa, membuat kita semua ikut senang dengan keceriaan wajahnya. Kemudian kita menyampaikan Firman Tuhan, konseling dan berdoa Pelepasan dan Pemulihan untuk suami dan istri. Kita fokus dalam mendoakan pelepasan satu persatu ikatan roh jahat yang ada - tapi ada satu yang aneh yaitu anak kecil itu tetap tersenyum dan tertawa-tawa. Kita tidak begitu memperhatikan karena sedang konsentrasi berdoa. Ketika berdoa untuk istri, anak itu tetap tersenyum dan mengeluarkan suara-suara dari mulutnya, dan pada saat itu Tuhan memperlihatkan bahwa dia sedang berbicara dengan para malaikat yang hadir di ruangan itu. Anak itu berbicara dengan penuh sukacita dan para malaikat membalasnya dengan tersenyum senang. Ketika Tuhan Yesus memperlihatkan apa yang terjadi, kita baru sadar bahwa dari pertama ketika datang anak itu tersenyum dan senang karena melihat malaikat-malaikat yang datang menyertai kita. Ketika kita doakan, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa dia memang diberi karunia penglihatan oleh Tuhan dan kemudian kita menutup karunia penglihatannya dengan filter Firman Allah, supaya dia hanya melihat apa yang diperlihatkan Tuhan saja dan setan tidak bisa memberikan intimidasi dan tipuan.
2. Penglihatan dari setan
Karunia penglihatan yang kedua berasal dari setan di neraka. Kemampuan ini diperoleh anak-anak karena diturunkan dari nenek moyang/orang tua yang terlibat okultisme, baik orang non Kristen maupun orang Kristen. Ketika memiliki karunia ini anak-anak bisa melihat roh, tetapi yang dilihat hanyalah roh-roh setan dari neraka saja. Ini benar-benar menakutkan bagi mereka. Ada beberapa kejadian bayi dan anak-anak yang menangis dengan histeris dengan mata melihat ke satu arah yang kosong - karena mereka melihat roh setan yang menyeramkan.
Anak-anak yang memiliki karunia penglihatan biasanya penakut dan karena orang tuanya tidak paham apa yang dilihat, biasanya justru menekan dan memarahi - padahal mereka memang melihat hal-hal yang menakutkan bagi mereka.
Untuk itu orang tua jika memiliki anak-anak yang penakut sebaiknya bertanya dari hati ke hati apakah dia takut karena melihat setan atau karena perasaan saja. Jika karena melihat setan, maka perlu didoakan secara khusus dalam doa Pelepasan dan Pemulihan supaya penglihatan yang berasal dari setan ditutup di dalam nama Tuhan Yesus. Dan jika yang dimiliki adalah penglihatan dari Tuhan, maka penglihatan itu dikuduskan dan di-filter dengan filter Firman Allah supaya dia hanya melihat apa yang diperlihatkan Tuhan saja, tidak melihat intimidasi iblis.
Jika karena perasaan, maka langkah utama yang perlu kita lakukan ialah :
- Membuang semua kaset, CD, film, buku, komik, dll. yang merupakan promosi dari setan. Termasuk semua game yang bertema monster dan satanisme. Semuanya dibuang di dalam nama Tuhan Yesus.
- Setiap hari celah di dalam hati anak ditutup dengan mendoakan dengan membaca doa Pribadi halaman 7 (file-nya di attachment). Berdoanya bisa dengan memakai minyak urapan di kepala dan tumpang tangan di kepalanya.
- Setiap hari mengisi hidup dan hatinya dengan membacakan Firman Tuhan (Petir Firman), 3 pasal sehari. Untuk anak-anak bisa dimulai dari kitab Perjanjian Baru dari Matius pasal 1 sampai Wahyu pasal 22. Jika sudah bisa membaca, diminta membaca sendiri secara bersuara 3 pasal sehari dengan ditunggui. Kita bisa mempergunakan KAMA (Kartu Absensi Membaca Alkitab) yang ada di attachment. Jika satu pasal selesai, satu kotak di KAMA disilang. Anak-anak saya ketika mulai bisa membaca (kelas satu SD) mereka setiap hari membaca Alkitab dengan bersuara 3 pasal sehari.
- Kita orang tua perlu mengajarkan kebenaran Firman Tuhan secara sederhana dan nyata kepada anak-anak, bahwa di dalam diri kita ada Roh Kudus dan Tuhan Yesus selalu ada untuk menyertai dan melindungi kita. Juga kita memiliki malaikat-malaikat Allah yang selalu berjaga-jaga di sekitar kita. Jadi tidak perlu takut terhadap setan yang sudah dikalahkan oleh Tuhan Yesus. Kalau takut selalu ucapkan, "Tuhan Yesus tolong aku." Jangan menceritakan dongeng-dongeng atau cerita-cerita yang bertentangan dengan Firman Tuhan, misalnya cerita mengenai cerita-cerita hantu atau mengenai nenek moyang sakti. Karena semuanya itu berasal dari setan dan akan menyimpangkan pikiran anak dari Firman Tuhan kepada tipuan diciptakan oleh setan.
Anak-anak yang memiliki karunia penglihatan biasanya penakut sekalipun penglihatannya dari Tuhan karena mereka juga bisa melihat setan. Anak-anak saya penakut, tidak berani tidur sendiri. Kalau kita melakukan pelayanan doa Pelepasan dan Pemulihan mereka ikut dan bertugas menyicukuduskan ruangan/rumah/tempat pelayanan dengan minyak urapan. Jika ada roh setan, mereka mengikat dan menghancurkan di dalam nama Tuhan Yesus. Tapi dalam kehidupan sehari-hari di semua tempat baik di jalan-jalan, di pohon-pohon, di rumah-rumah, mereka melihat lebih banyak setan daripada malaikat, hadirat Tuhan dan Roh Kudus. Memang mereka melihat malaikat yang berjaga di sekelilingnya, tapi jika tidak siap dalam doa peperangan mereka tetap merasa takut saat melihat bentuk setan yang seram dan aneh-aneh.
Karena itu kita tidak bisa memaksakan mereka untuk berani seperti orang dewasa di dalam iman yang secara akal pikiran ketika melihat roh setan tidak terintimidasi. Bahkan orang dewasa di dalam iman kadang-kadang jika dikejutkan dengan kemunculan setan yang tiba-tiba masih merasa seram juga karena tidak siap secara mental.
Untuk itu, kita perlu terus menerus memberikan pendampingan yang benar dan perlindungan Roh setiap waktu di dalam kebenaran Firman Tuhan dan doa kepada anak-anak yang takut setan, sampai mereka dewasa secara iman dan selanjutnya bisa menghadapi semua intimidasi iblis yang datang.
Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.
GBU
(Indriatmo)
* * * * *
-- Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. (Efesus 6:4)
-- Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. (Yosua 24:14)

DITEMUI ORANG YANG SUDAH MATI

Dalam kehidupan sehari-hari baik orang Kristen maupun non Kristen ada yang memiliki pengalaman ditemui oleh orang yang sudah mati, baik di dalam mimpi maupun berupa penampakan langsung. Orang dunia mengatakan bahwa itu adalah benar roh orang yang sudah mati yang ingin menyampaikan pesan atau peringatan kepada keluarga atau temannya yang masih hidup.
Akan tetapi menurut iman Kristen, orang mati tidak bisa berhubungan dengan orang yang hidup di dunia. Pada saat orang mati, Rohnya langsung dibawa ke dua tempat -- jika mereka hidup kudus dan tunduk kepada Firman Tuhan maka akan dibawa para malaikat ke surga, dan jika hidup dalam dosa akan dibawa setan disiksa di dalam kerajaan maut.
Tuhan Yesus dalam kisah pengemis Lazarus dan orang kaya, memperlihatkan ke mana roh manusia setelah mati. Lazarus ketika mati dijemput malaikat dibawa masuk ke surga bertemu dengan bapa Abraham, sedangkan orang kaya dibawa setan disiksa di dalam kerajaan maut.
-- Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. (Lukas 16:22,23)
Kemudian bagaimana dengan pengalaman bertemu dengan orang yang sudah mati?
BUNGA TIDUR DARI INGATAN MASA LALU
Dalam tidur, kadang kita bermimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal baik kita sadari ketika masih dalam mimpi atau ketika sudah bangun. Itu adalah bunga tidur karena ingatan masa lalu. Ada pengalaman kita bermimpi bertemu dengan orang tua yang sudah meninggal ketika kita masih kecil, dan kita merasa senang. Ada kejadian kita bermimpi bertemu dengan saudara, teman atau tetangga yang sudah meninggal. Itu semua adalah bagian ingatan masa lalu yang kadang muncul di dalam mimpi seperti halnya kita bermimpi masih berkumpul dengan semua keluarga di rumah masa kecil.
Tetapi sebaliknya ada mimpi yang memperlihatkan orang-orang yang kita kasihi meninggal, dan kita merasa sedih. Itu tidak perlu dimasukkan ke dalam hati dan menjadi pikiran yang berat karena umur manusia dan kematian, Tuhan sendiri yang menentukan. Jika bangun dan merasa sedih, kita bisa segera mendoakan orang-orang yang kita kasihi supaya dilindungi, dijagai dan diberkati oleh Tuhan Yesus.
INTIMIDASI IBLIS
Tetapi ada juga mimpi bertemu dengan orang yang sudah mati, tetapi mimpi itu mendatangkan kegelisahan dan ketakutan. Ada orang-orang yang kita doakan mengatakan, jika malam hari dia bertemu dengan teman atau keluarganya yang sudah mati, itu biasanya dia akan sakit atau mengalami musibah.
Ada juga yang mengatakan bahwa di dalam mimpi, orang tua atau keluarga menyampaikan pesan-pesan supaya dilakukan, misalnya harus membersihkan makam dan tabur bunga, atau minta supaya mereka didoakan karena sekarang hidupnya menderita di alam baka.
Mimpi seperti itu adalah bentuk intimidasi iblis. Kita bisa segera berdoa untuk mengusirnya dengan berkata, “Roh setan aku ikat dan hancurkan di dalam nama Tuhan Yesus!”.
Selain di dalam mimpi, ada juga pengalaman penampakan orang yang sudah mati. Biasanya ini terjadi malam hari dan sosok itu berdiam diri secara misterius. Itu bukanlah roh orang yang sudah mati, tapi setan yang menyamar menjadi orang yang sudah mati. Tujuan utama iblis adalah untuk menyesatkan pikiran manusia sehingga percaya bahwa roh orang yang sudah mati masih bergentayangan di muka bumi. Berikutnya iblis membuat manusia supaya melakukan ritual-ritual, baik doa-doa untuk arwah orang yang sudah mati atau memberikan sesaji untuk menyenangkan roh-roh orang mati.
Agama-agama dunia sarat dengan praktek-praktek semacam ini, yaitu mempercayai tipu muslihat iblis bahwa orang yang sudah mati rohnya masih bergentayangan di dunia dan bisa berhubungan dengan orang yang masih hidup. Agama-agama dunia mengajarkan doa-doa dan ritual untuk mendoakan orang mati, “memberi makan” roh orang mati, bahkan memberikan “uang” dan berbagai perbekalan supaya roh orang mati tidak menderita di alam baka.
Anak Tuhan sebaiknya memahami semua tipuan iblis yang diberikan melalui penampakan orang mati ini, begitu juga semua ritual agama-agama dunia dan berbagai praktek animisme dan dinamisme yang berlaku di masyarakat.
DIAJAK IKUT
Ketika melayani orang-orang Kristen yang sakit keras dan akan meninggal, kita menjumpai banyak dari mereka yang menyampaikan telah ditemui oleh orang-orang yang sudah mati, baik dalam mimpi maupun penampakan langsung. Roh-roh itu bahkan berkata mengajak orang yang sakit untuk segera ikut bersama mereka. Ketika disampaikan kepada keluarganya, umumnya mereka hanya berkata itu hanyalah halusinasi, menertawakan dan meminta tidak usah ditanggapi. Tetapi kenyataannya orang-orang yang dalam penderitaan sakit penyakit yang menjelang kematiannya itu merasa melihat dengan jelas roh-roh orang yang sudah mati mendatangi mereka. Bahkan mereka lebih sering datang dibandingkan dengan semua keluarganya yang sibuk bekerja ...
Itu adalah roh iblis yang menyamar dan melakukan intimidasi dengan keras karena melihat bahwa tubuh fisik dan roh orang Kristen itu dalam keadaan yang sangat lemah. Di akhir hidupnya, setan berusaha merampas Roh orang Kristen itu dengan jalan membelokkan imannya kepada Tuhan Yesus dan menyerah percaya kepada roh-roh yang mendatanginya.
Kita perlu memberikan pemahaman yang jelas, bahwa yang mendatangi mereka bukanlah orang tua, keluarga atau teman-temannya yang sudah mati, tetapi itu hanyalah setan yang menyamar. Jadi sama sekali tidak perlu mendengarkan apa yang dikatakan atau merasa gentar, dan jangan pernah mau menerima ajakan untuk mengikuti mereka -- kecuali yang datang menjemput adalah malaikat Tuhan dari surga atau Tuhan Yesus sendiri.
Jika kita tiba-tiba melihat penampakan orang yang sudah mati dan sosok yang tidak jelas, kita tidak perlu takut karena memiliki kuasa dari surga karena di dalam anak Tuhan ada Roh Kudus yang adalah Roh Allah. Kita bisa mengusir penampakan roh yang menipu itu dengan berkata, “Roh setan aku ikat dan hancurkan di dalam nama Tuhan Yesus!”.
-- Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. (1 Yohanes 4:4)
Dengan memahami siapa yang kita hadapi, kita tidak perlu takut karena Roh Kudus yang ada di dalam diri kita lebih hebat dan berkuasa dari semua roh setan yang muncul menyamar sebagai orang yang sudah mati.
Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

Shalom.

Rabu, 29 Mei 2013

Apakah itu Keluarga Kristen?

Keluarga (Bahasa Sansekerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.

Secara umum keluarga adalah persekutuan antara suami dan isteri [dan anak atau anak-anak] yang terbentuk karena ikatan tertentu [misalnya Agama, Adat, Hukum Sipil], serta membangun hidup dan kehidupan bersama pada suatu tempat [tertentu]. Sedangkan keluarga Kristen adalah, persekutuan antara suami-isteri dan anak [anak-anak] yang terbentuk ikatan kasih TUHAN Allah, serta membangun hidup dan kehidupan bersama sesuai dengan Firman TUHAN.
 Keluarga terjadi karena ada ikatan atau persekutuan tertentu. Ikatan dan persekutuan tertentu dalam keluarga Kristen tersebut adalah kasih. Ikatan tersebut terbentuk karena ada peneguhan dan pemberkatan nikah. Tanpa peneguhan dan pemberkatan nikah, maka belum terbentuk hubungan sebagai suami-isteri, sebagai keluarga. Keluarga Kristen hanya terbentuk melalui suatu pengesahan oleh Gereja; serta didaftarkan melalui biro pencatatan sipil.
Gereja melaksanakan [suatu keharusan atau kewajiban] peneguhan dan pemberkatan nikah [dalam Katolik,sakramen pernikahan] kepada calon suami-isteri sebagai penghantar berkat-berkat TUHAN Allah pada hidup dan kehidupan berkeluarga. Sekaligus ikatan bahwa, “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia,” Mat 19:6, Mrk 10:9. Suami-isteri Kristen [selama salah satunya masih hidup] dilarang merusak apa yang telah dipersatukan TUHAN Allah tersebut. Ini juga bisa bermakna bahwa, tidak ada perceraian atau batalnya perkawinan dalam keluarga Kristen.
Perkawinan kristiani bertujuan  mencapai kesatuan pribadi yang sedalam-dalamnya; kesatuan yang melampaui persatuan fisik, menuju pembentukan satu hati, satu jiwa, cinta kasih itu menuntut kelestarian, kesetiaan dalam pemberian diri satu sama lain. Ciri-ciri perkawinan kristiani, antara lain,
  •  dibangun berdasarkan Agape, atau Kasih TUHAN Allah, 1 Kor 13:4-7;  Kol 3:14; 1 Pet. 4:8, karena dipersatukan oelh TUHAN Allah, Kej 2:18-23; dan bersifat monogami, hanya satu kali untuk setiap orang 
  •  laki-laki atau suami sebagai kepala keluarga, Est 1:22 b; tidak dapat diceraikan dengan alasan apapun dan oleh siapapun, Mat. 19:1-12;
  •  memahami dan melaksanakan tugas dan panggilan sebagai suami-isteri,  Kej  2:24-25;  Ef 5:22-33;  Kol 3: 19-21;

Di samping itu, ada banyak aspek yang menyangkut perkawinan Kristen, misalnya [Lihat tabel],
ASPEK
Meninggalkan orang tua
[ayah dan ibu ]
Bersatu dengan
suami-isteri
Menjadi satu daging
[seks ]
Fisik
berani untuk mempunyai
tempat tinggal  terpisahdengan orang tua
persekutuan sebagai suami dan isteri dalam berbagai aspek hidup dan kehidupan
-    seks sebagai prokreasi
-    salah satu bentuk ungkapan kasih sayang
Psikhologi
-    mandiri dalam pengambilan keputusan
-    kedewasaan dan kematangan kepribadian  
-    penyesuaian kepribadian
-    saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan  
kesiapan dan penyesuaian psikhis 
Sosial
-    tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan
kebersamaan di dan dalam  masyarakat serta pergaulan sosial
dilakukan secara pribadi bukan  secara sosial
Ekonomi
-    tidak dibiayai orang tua
-    mampu membiayai kebutuhan keluarga
penyatuan keuangan atau pendapatan  suami-isteri
tidak bisa diukur
secara ekonomi

Religius
-    tanggung jawab sebagai warga jemaat/ gereja yang dewasa
-    bertumbuh dalam iman
-    seiman/segereja
-    menghargai tugas dan pelayanan suami-isteri di dan dalam gereja
kesetiaan kepada pasangan seks sebagai anugerah [hanya]kepada suami-isteri


Aspek fisik merupakan hal-hal yang nampak dan berhubungan dengan tampilan jasmani seseorang; misalnya kesehatan tubuh, perumahan; usia, keteraturan dan tata tertib hidup. Aspek psikologis merupakan keberadaan dan hakekat kejiwaan seseorang; pada umumnya dapat terlihat berbagai hal misalnya melalui tampilan diri, kata-kata, sikap, dan perbuatan seseorang; tidak manja, mampu bersikap dewasa, dan lain sebagainya. Aspek sosial merupakan keberadaan seseorang sebagai individu dalam sikon sosio-kuturalnya. Tampilan diri pada sikon sosio-kultural ini, biasanya juga merupakan akibat dari suatu proses kedewasaan fisik dan psikologis. Aspek ekonomi merupakan kekuatan dan kemampuan keuangan untuk menunjang atau mendukung proses hidup dan kehidupan secara fisik, sosial, religius, dan lain sebagainya. Aspek religius merupakan unsur yang menyangkut iman atau kepercayaan seseorang; biasanya bersifat pribadi dan merupakan warisan dari orang tua atau keluarga. Namun, tidak menutup kemungkinan, religiusitas atau keagamaan seseorang muncul karena adanya perubahan iman pada atau dalam dirinya, sehingga berbeda dengan agama orang tua atau keluarganya. 
Aspek fisik dari meninggalkan orang tua harus juga diimbangi dengan kedewasaan biologis dan psikologis, jika tidak, maka suami maupun isteri akan bergantung pada orang tua masing-masing; menjadi satu daging [hubungan seks] hanya bisa terjadi jika ada kesiapan [aspek] psikologis suami-isteri; kemampuan membangun dan membiayai kebutuhan rumah tangga serta meninggalkan orang tua, hanya bisa terjadi kalau aspek ekonomi suami-isteri sudah cukup untuk hal itu; aspek sosial persekutuan sebagai suami-isteri, menunjukkan bahwa keduanya secara terang-terangan tampil di hadapan umum sebagai suami dan isteri; demikian juga aspek-aspek yang lain, semuanya saling berhubungan erat. Semua aspek itu harus dipersiapkan dalam hidup dan kehidupan laki-laki dan perempuan. Sebab diperlukan waktu yang relatif cukup lama untuk mencapai tingkat ideal.
Perkawinan Kristen harus direncanakan dengan baik oleh mereka yang mau atau akan menjadi suami-isteri; bukan semata-mata menyangkut ekonomi, pesta perkawinan, dan lain-lain. Melainkan meliputi seluruh aspek kedewasaan fisik, psikologis, ekonomi, sosial-kemasyarakatan, dan spiritual.  Oleh sebab itu, pada gereja-gereja tertentu, mengadakan proses bimbingan pra-nikah; yang bertujuan agar semua calon suami-isteri memahami makna perkawinan.